https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/issue/feed Jurnal Abditani 2025-04-21T00:00:00+00:00 Dr. If'all, S.TP., M.Si ifall@unisapalu.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Jurnal Abditani merupakan salah satu jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu. Jurnal ini berisi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang merupakan hilirisasi dari hasil-hasil penelitian dalam rumpun ilmu pertanian umum yang meliputi pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan. Jurnal abditani diterbitkan 1 tahun 2 kali yaitu pada bulan April dan Oktober</p> https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/411 NILAI EKONOMI IKAN TERI HASIL TANGKAPAN NELAYAN SEBAGAI DAMPAK PENGGUNAAN SOLAR DOME DRYER PADA USAHA PERIKANAN DESA AMBESIA SELATAN KECAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH 2025-02-24T06:37:45+00:00 Yuli Asmi Rahman yuli.asmi@untad.ac.id Khairil Anwar khairilanwar@untad.ac.id Muhammad Din didi.kaili83@gmail.com Ahsan Mardjudo ahsan.mardjudo@gmail.com <p>Desa Ambesia Selatan Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah memiliki sektor perikanan yang bergantung kepada hasil tangkapan nelayan khusus hasil tangkapan ikan teri dengan alat tangkap bagan. Ikan teri merupakan hasil tangkapan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan, baik dalam bentuk basah maupun dikeringkan. &nbsp;Pengeringan ikan teri secara konvensional sering terkendala oleh cuaca yang tidak menentu yang berdampak pada kualitas dan harga jual. Penerapan teknologi Solar Dryer Dome (SDD) diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi atau nilai tambah hasil tangkapan nelayan di daerah tersebut. Metode pelaksanaan pengeringan ikan teri menggunakan Solar Dryer Dome (SDD) yaitu ikan teri basah 150 kg lalu dimasukan untuk dikeringkan dalam ruang SDD dengan waktu proses pengeringan kurang lebih 6-7 jam, dan menghasilkan ikan teri kering 45 kg dengan penyusutan sekitar 70%. Hasil proses pengeringan ikan teri 45 kg menggunakan Solar Dryer Dome (SDD) dapat menghasilkan nilai tambah Rp. 15.500/kg. Rasio nilai tambah diperoleh dengan output sebesar 64,58%, hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp.100 diperoleh nilai tambah ikan teri kering sebesar 64,58. Usaha pengolahan ikan teri kering menjadi salah satu bentuk usaha yang tekuni masyarakat Desa Ambesia Selatan Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah karena dapat memberikan sumber pendapatan yang menjanjikan</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/402 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) BAGI IBU RUMAH TANGGA (IRT) RT 004 RW 004 KELURAHAN LERE KECAMATAN PALU BARAT 2025-01-30T03:18:58+00:00 If'all ifall@unisapalu.ac.id Sayani sayaniapai@gmail.com Asrawaty asrawaty@unisapalu.ac.id Fitriani Basrin ifall@unisapalu.ac.id <p>Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga (IRT) di RT 004 RW 004 Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat melalui pelatihan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai upaya peningkatan keterampilan dan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra meliputi kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam produksi VCO, keterbatasan akses terhadap teknologi dan modal usaha, serta minimnya strategi pemasaran dan pemahaman standar mutu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi, pelatihan teknis, praktik langsung, serta pendampingan usaha. Pelatihan mencakup seluruh tahapan produksi VCO, mulai dari pemilihan bahan baku, teknik ekstraksi, penyaringan, hingga pengemasan yang sesuai standar mutu. Selain itu, peserta juga diberikan wawasan mengenai strategi pemasaran dan legalitas usaha guna meningkatkan daya saing produk di pasar lokal. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam pembuatan VCO, dengan tingkat keberhasilan sebesar 75% dalam mempraktikkan proses produksi secara mandiri. Beberapa peserta telah memulai produksi rumahan dan menunjukkan minat untuk membentuk kelompok usaha bersama. Untuk keberlanjutan program, disarankan adanya pendampingan lanjutan, akses terhadap modal usaha, serta upaya sertifikasi produk agar VCO yang dihasilkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/384 PEMANFAATAN MINYAK SEREH SEBAGAI PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KOPI ROBUSTA DI DESA BELATUNGAN, TABANAN 2025-03-10T05:34:37+00:00 Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya pranatayana@unud.ac.id Pranatayana Ida Bagus Gde pranatayana@unud.ac.id Ni Luh Made Indah Murdyani Dewi pranatayana@unud.ac.id I Wayan Diksa Gargita pranatayana@unud.ac.id <p>Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan petani kopi Robusta di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, dengan mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman kopi. Produksi kopi di wilayah ini mengalami penurunan yang signifikan akibat serangan hama Hypothenemus hampei Ferr dan penyakit tanaman yang tidak tertangani dengan baik. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan minyak sereh sebagai pengendali hama dan penyakit. Penyuluhan dan pelatihan lapangan dilakukan untuk memperkenalkan penggunaan minyak sereh sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan dan efektif. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan petani dalam mengatasi serangan hama, serta peningkatan produktivitas tanaman kopi yang lebih sehat.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/413 STRATEGI PENANGANAN PASCAPANEN PADI UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI DI KECAMATAN SEKADAU HULU 2025-02-28T03:14:32+00:00 Maylani Lucky maylanilucky16@gmail.com Erwin maylanilucky16@gmail.com Kristianus Heri Hartanto maylanilucky16@gmail.com Rena Junita maylanilucky16@gmail.com <p>Keberhasilan dalam produksi padi tidak hanya ditentukan oleh proses budidaya, tetapi juga oleh penanganan pascapanen yang optimal. Pascapanen merupakan tahapan penting dalam sistem produksi padi yang mencakup kegiatan panen, perontokan, pengeringan, penyimpanan, dan penggilingan. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan kehilangan hasil yang signifikan serta menurunkan kualitas beras yang dihasilkan. Salah satu permasalahan utama dalam pascapanen padi adalah tingginya tingkat kehilangan hasil akibat teknik pemanenan yang kurang tepat, penggunaan alat yang tidak sesuai, serta metode penyimpanan yang kurang baik.Tujuan kegiatan PkM ini yaitu memberikan edukasi kepada petani mengenai pentingnya penanganan pascapanen yang baik untuk mengurangi kehilangan hasil dan mengajarkan metode panen, pengeringan, dan penyimpanan yang benar guna mengurangi kehilangan hasil yang disebabkan oleh teknik yang kurang tepat, hama, atau faktor lingkungan.Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan penanganan pacsa panen pada Kelompok Tani Harapan Bahagia 1 dilakukan melalui beberapa tahapan sistematis yang melibatkan pendampingan, pelatihan, dan praktik langsung. Metode ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang mendalam serta keterampilan yang aplikatif bagi anggota Poktan. Pelatihan penerapan pasca panen telah berhasil memberikan solusi terhadap permasalahan pascapanen padi pada kelompok tani di Kecamatan Sekadau Hulu. Dengan dukungan yang berkelanjutan, strategi yang telah diterapkan dapat semakin meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kesejahteraan petani di masa mendatang.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/397 PELATIHAN PRODUK OLAHAN PISANG MENJADI KERIPIK PISANG GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MELALUI PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK DI DESA LEMUSA KECAMATAN PARIGI SELATAN 2025-01-21T05:06:52+00:00 Chitra Salingkat chitrasalingkat@yahoo.co.id Abdul Rahim a_pahira@yahoo.com Akmal m.akmal@yahoo.co.id Hilya hilya@yahoo.co.id Rifka Doembana Rifka_Doembana@yahoo.co.id Amalia vartika A_vartika@gmail.com Nurfatia nurfatia@gmail.com Fatmilia Werangalu Fatmilia_W@gmail.com <p>Salah satu jenis tanaman yang dapat dikembangkan sebagai bahan baku produk olahan adalah buah pisang. Dengan memanfaatkan potensi buah pisang sebagai salah satu sumber karbohidrat, ternyata tidak hanya turut mensukseskan program diversifikasi pangan yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia, namun juga memberikan peluang bisnis baru bagi pelakunya. &nbsp;Keripik pisang merupakan salah satu olahan dari pisang kepok yang banyak digemari oleh masyarakat dari semua kalangan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat melalui pelatihan produk olahan keripik pisang di Desa Lemusa Kecamatan Parigi Selatan &nbsp;adalah untuk meningkatkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan dalam berwirausaha untuk meningkatkan nilai jual kripik pisang.&nbsp; Adapun mitra pengabdian kepada masyarakat adalah kelompok masyarakat terutama ibu PKK Desa Lemusa Kecamatan Parigi Selatan. &nbsp;Hasil dari kegiatan pelatihan produk olahan keripik pisang oleh ibu-ibu PKK adalah mampu membuat keripik pisang yang renyah dengan berbagai varian rasa khas Desa Lemusa serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan cara pemasaran secara online agar kemasan keripik pisang sehingga lebih menarik untuk dipasarkan.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/408 TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT GUGUR DAUN KARET PADA KELOMPOK TANI SENARA JAYA 2025-02-19T07:14:15+00:00 Laurensius Tobing laurensius.tobing@itkk.ac.id Maylani Lucky laurensius.tobing@itkk.ac.id Dendinel laurensius.tobing@itkk.ac.id <p>Karet&nbsp;&nbsp; merupakan&nbsp;&nbsp; salah&nbsp;&nbsp; satu&nbsp;&nbsp; andalan ekspor&nbsp;&nbsp; yang&nbsp;&nbsp; berkontribusi&nbsp;&nbsp; besar&nbsp;&nbsp; terhadap devisa&nbsp;&nbsp;&nbsp; negara. Indonesia memiliki&nbsp; perkebunan&nbsp; karet dengan luas yang mencapai 3,68 juta ha pada 2019&nbsp; yaitu&nbsp; 85%&nbsp; didominasi&nbsp; oleh&nbsp; perkebunan rakyat. Luasan tersebut memberikan kontribusi produksi sebesar 3,30 juta ton dan produktivitas 1,03&nbsp; ton&nbsp; per&nbsp; ha.&nbsp; perubahan iklim&nbsp; global&nbsp; menstimulasi pertumbuhan&nbsp; dan&nbsp; perkembangan&nbsp; cendawan patogen,&nbsp;&nbsp;&nbsp; salah&nbsp;&nbsp;&nbsp; satunya Pestalotiopsis sp. penyebab&nbsp;&nbsp;&nbsp; penyakit&nbsp;&nbsp;&nbsp; pada&nbsp;&nbsp;&nbsp; tanaman&nbsp;&nbsp;&nbsp; karet. Penyebab penyakit&nbsp;&nbsp;&nbsp; gugur&nbsp;&nbsp;&nbsp; daun&nbsp;&nbsp;&nbsp; ini sebelumnya diduga disebabkan oleh Fusicoccum. Dalam&nbsp; rangka&nbsp; mendukung&nbsp; penanganan GDK Pestalotiopsis sp maka kami memberikan pendampingan kepada kelompok tani senara jaya&nbsp; terkait pengendalian penyakit gugur daun karet yang berada di dusun sungai ringin desa sungai ringin kecamatan Sekadau Hilir kabupaten Sekadau. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Teknik Pengendalian Penyakit Gugur daun Karet Pada Kelompok Tani Sinar Jaya dilaksanakan&nbsp; pada tanggal 28 Agustus 2024, bertempat di Dusun&nbsp; Senuruk Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten sekadau. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dibagi menjadi dua tahap yaitu pemberian materi dan praktek pengendalian secara langsung. Pelaksanaan oleh 3 orang dengan rincian 1 orang mengoperasikan alat dan 2 orang memandu. Penyakit Gugur daun karet merupakan salah satu penyakit yang bisa menurunkan produksi karet bisa sampai 45%, maka teknik pengendalian yang tepat dapat menekan penyebaran dan mengurangi tingkat serangan. Ada beberapa metode pengendalian yang bisa dilakukan yaitu Sanitasi Lingkungan, Pemupukan yang berimbang, Pengasapan Fogging dan Penyemprotan Permukaan Tanah dengan Insektisida.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/392 PENGOMPOSAN LIMBAH DAUN PISANG DENGAN MENGGUNAKAN MAGGOT SEBAGAI DEKOMPOSER 2025-01-06T12:55:25+00:00 Mohamad Willi Eka Saputra mohamadwilli86@gmail.com Wahyu Fikrinda fikrindawahyu@gmail.com Widowati widwidowati@gmail.com Sinar Perbawani Abrina Anggraini abrina@unitri.ac.id Ana Arifatus Sa’diyah ana.arifatus@unitri.ac.id <p>Industri lontong rumah tangga di Indonesia sering menggunakan daun pisang sebagai pembungkus, dan limbah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan lebih lanjut salah satunya pengomposan. Pengomposan secara konvensional sering kali memakan waktu yang lama, karena kandungan serat tinggi pada daun pisang yang tidak mudah terurai secara alami. Alternatif &nbsp;untuk mempercepat proses dekomposisi limbah ini dengan menggunakan maggot dari lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot dapat mempercepat proses dekomposisi limbah organik, termasuk daun pisang, dan mengubahnya menjadi pupuk berkualitas tinggi yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium lebih banyak. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi untuk mengolah limbah daun pisang menjadi kompos dengan bantuan maggot. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan limbah daun pisang melalui pelatihan pembuatan komposter secara mandiri. Program ini merupakan bagian dari Pembinaan Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis Kemitraan Klaster (I), yang dilaksanakan dari bulan Oktober hingga Desember 2024. Hasil dari proses ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan produk bernilai tambah untuk pertanian. Pengelolaan limbah organik melalui maggot bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peluang ekonomi baru. Berdasarkan hasil tersebut, pengomposan limbah daun pisang dengan bantuan maggot serta sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan memerlukan waktu sekitar 19 hari untuk mengurai limbah sebanyak 95,5 kilogram. Hasil uji analisis di laboratorium, diketahui bahwa kandungan pupuk dengan teknik maggot yang telah dilakukan telah memenuhi standart SNI 19-7030-2004 sebagai pupuk organik terutama pada pemberian limbah daun pisang dengan kriteria kadar nitrogen (N), kadar fosfor (P), dan kadar kalium (K), menunjukkan hasil uji kandungan N = 3,94%, P = 0,89%, K = 2,42%. Secara keseluruhan kadar (N, P, K) sudah melebihi standar minimalnya dengan kandungan termasuk tinggi, serta unsur hara penting seperti Ca, Mg, Na yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman, memiliki pH netral, dan karbon organik 30,84 %.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/342 DISTRAKSI LIMBAH SEKAM PADI SEBAGAI FERMENTATION FEED KAYA NUTRISI SEBAGAI PENDORONG EMBRIO YOUTH SOCIOPRENEUR DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PAKAN DI DESA SANREGO 2024-08-03T13:29:23+00:00 Nur Alim Alzah alz.mlgn17@gmail.com Marsha Anniza marshaanniza25@gmail.com Fadilah Husnul fadilahhusnul55@gmail.com Sandi Wijaya sandiwijaya1401@gmail.com Tri Amdhani triamdhani@gmail.com Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar andiifalasfar@gmail.com <p>Permasalahan akan kuantitas limbah sekam padi hingga saat ini belum terealisasi dengan baik khususnya pada daerah lumbung padi di Sulawesi &nbsp;Selatan, yakni salah satunya pada daerah mitra yaitu Desa Sanrego Kabupaten Bone. Desa Sanrego menghadapi masalah krusial dengan limbah sekam padi yang melimpah akibat aktivitas pertanian yang intensif. Limbah ini sering kali tidak dikelola dengan baik sehingga menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti polusi udara akibat pembakaran sekam dan pencemaran tanah serta air. Padahal potensi sumber daya manusia terutama pemuda desa cukup besar serta produktif namun kurang diberdayakan. Solusi yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan program ini adalah mendistraksi limbah sekam padi menjadi pakan ternak fermentasi dengan menginisiasi pemuda desa dalam berkarya dengan pendekatan <em>Society Parcipatory</em>. Pelaksanaan dilaksanakan dengan tiga tahapan yaitu preparasi bahan baku, fermentasi dengan metode SSF (<em>Simulataneous Sacccharification and Fermentation</em>) dan analisis serta mentoring. Penggunaan limbah sekam padi sebagai bahan fermentasi kaya nutrisi merupakan inovasi yang efektif dalam mewujudkan ketahanan pakan di Desa Sanrego. Inisiatif ini tidak hanya memanfaatkan sumber daya lokal yang terabaikan, tetapi juga memberdayakan pemuda desa melalui program sociopreneur, menciptakan dampak positif ganda bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemuda desa sebagai kader wirausaha (<em>youth sociopreneur</em>) sebagai mitra tampak signifikan mengalami peningkatan sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan kemasyarakatan ini dalam bentuk pengolahan limbah sekam padi dapat menjadi solusi nyata dalam mereduksi kuantitas limbah sekam padi serta mendukung <em>Sustainable Development Goals </em>yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan serta mewujudkan lahirnya embrio<em> youth sociopreneur </em>di desa.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/336 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KONSEP EKONOMI SIRKULAR MELALUI PEMANFAATAN KOTORAN KELINCI 2024-04-22T09:39:33+00:00 Arif Fathurrahman Fauzy budiyoko@unsoed.ac.id Hanif Muliaramadhan budiyoko@unsoed.ac.id Budi Yoko budiyoko@unsoed.ac.id Lutfi Zulkifli budiyoko@unsoed.ac.id <p>Masyarakat sekitar hutan di Desa Kemutug Lor, Kabupaten Banyumas menghadapi berbagai isu kerentanan ekonomi karena keterbatasan kapasitas mereka dalam mengelola dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada. Salah satu potensi ekonomi potensial yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat sekitar hutan di Desa Kemutug Lor adalah pengembangan budidaya kelinci. Sebagai bagian dari aktivitas tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan pada upaya peningkatan keterampilan dan kapasitas masyarakat dalam mengelola kotoran ternak kelinci menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah partisipatif. Mulai dari tahap perencanaan kegiatan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, masyarakat sudah terlibat secara aktif. Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan baku feses dan urine kelinci berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil perbandingan nilai <em>pre-test </em>dan <em>post-test </em>terdapat peningkatan nilai yang cukup signifikan, sehingga dapat diartikan bahwa masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat menangkap dan memahami materi yang diberikan. Dalam jangka panjang, kegiatan pengolahan kotoran kelinci menjadi pupuk organik diharapkan dapat memberikan dampak positif secara sosial, ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar hutan di Desa Kemutug Lor, khususnya ditinjau dari potensi diversifikasi penghasilan, pengurangan biaya produksi pertanian, dan peningkatan kesuburan serta produktivitas tanah.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/332 PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH ORGANIK GAPOKTAN KECAMATAN JOGOROGO NGAWI 2024-03-26T23:07:14+00:00 Nurul Hidayati nurulhidayati93@student.agro.unida.gontor.ac.id Ely Windarti Hastuti elywindarti@unida.gontor.ac.id Umi Isnatin elywindarti@unida.gontor.ac.id Asif Trisnani elywindarti@unida.gontor.ac.id <p><em>Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris, akan tetapi penggunaan pupuk kimia (anorganik) terus dilakukan oleh petani. Pupuk kimia dinilai lebih menyuburkan tanaman dan efektif dalam penggunaan yang sedikit dibandingkan pupuk organik. Upaya alternatif untuk menyelesaikan solusi tersebut ialah&nbsp; dengan peralihan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik. Pupuk organik Cair (POC) adalah pupuk organik yang berwujud cair yang dibuat bersumber dari bahan organik melalui proses fermentasi. </em><em>Pelaksanaan kegiatan ini dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) acara kegiatan di Kecamatan Jogorogo yang dilaksanakan pada 08 Maret 2024 di Balai Penyuluhan Pertanian. Mitra sasaran pada kegiatan ini merupakan Gabungan Kelompok Tani Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. </em><em>POC merupakan salah satu jenis pupuk yang dapat diaplikasikan ke tanaman yang berbentuk cairan. POC adalah pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan yang berasal dari pembusukan sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia.</em></p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/333 PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK NPK ORGANIK CAIR UNTUK TANAMAN PADI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKSI PANGAN RAMAH LINGKUNGAN 2024-03-28T04:21:41+00:00 Reny Herawati reny.herawati@unib.ac.id Sumardi reny.herawati@unib.ac.id Selvia wulan hajijah reny.herawati@unib.ac.id Valen Heryanto reny.herawati@unib.ac.id <p>Penggunaan pupuk organik yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu pupuk organik cair. Pupuk organik ini diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses secara alamiah. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Pemberdayaan kelompok tani sebagai penggerak pembangunan pertanian memerlukan dukungan dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian, serta Kelurahan/Desa sebagai sebagai tempat bernaung Kelompok Tani yang dibina oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL). Keikutsertaan dalam Kelompok tani bisa menjadi mekanisme yang efektif untuk transfer teknologi dalam mendukung pembangunan pertanian. Oleh karena itu membekali PPL dengan teknologi tepat guna perlu ditingkatkan agar alih teknologi ini dapat diterapkan oleh kelompok tani secara cepat dan efisien.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/327 BRANDING PRODUK UMKM MAKANAN LOKAL MELALUI LABEL KEMASAN DAN PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL 2024-03-06T14:45:26+00:00 Isa Darwisy Subrata poppyfebriana@umsida.ac.id Poppy Febriana poppyfebriana@umsida.ac.id M Syafri Faqihuddin poppyfebriana@umsida.ac.id <p>Media sosial merupakan wadah yang berpotensi bagi para pelaku UMKM (Usaha Micro Kecil Menengah) untuk memanfaatkan media baru dalam mengenalkan sebuah produk yang diproduksinya. Di Desa Sugihwaras, Candi, Sidoarjo merupakan tempat yang dituju dengan nama produk Al Madinah. Dan di Desa Panggreh, Jabon, Sidoarjo ialah tempat penjual yang dituju, memiliki nama produk Cukup Tahu. Pendampingan diarahkan untuk UMKM dalam mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat. Abdimas ini bertujuan untuk membranding produk UMKM, label kemasan dan pengelolaan akun media sosial Instagram. Metode kegiatan dibagi menjadi tiga bagian, ialah perencanaan, penerapan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini ialah Pendaftaran Google Maps yang dilakukan dengan tepat dan diterima baik oleh pelaku UMKM. Pembuatan label kemasan produk UMKM dapat menjadi suatu identitas produk, sehingga produk kedua UMKM dapat dengan mudah dikenal masyarakat luas. Pendampingan kedua pelaku UMKM untuk pembuatan media sosial mendapatkan hasil bahwa produk UMKM banyak dikenal pengguna lain. Dengan adanya pembuatan konten Instagram dapat memikat pengguna baru serta menarik minat mereka untuk mengikuti akun UMKM. Dengan postingan yang kreatif dan informatif calon konsumen cenderung tertarik untuk mengenali produk dari konten Instagram. Dengan melihat dari sisi Insight di aplikasi Instagram, setiap postingan Al Madinah dan Cukup Tahu telah banyak interaksi yang terjadi.</p> 2025-04-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/377 PEMANFAATAN PEMANFAATAN TRICHODERMA SEBAGAI AGEN HAYATI UNTUK TANAMAN BUDIDAYA SAYURAN DI TANAH GAMBUT 2024-11-10T02:24:49+00:00 Sri Dewi Murni sri.dewi@faperta.untan.ac.id Evi Gusmayanti sri.dewi@faperta.untan.ac.id Basuni sri.dewi@faperta.untan.ac.id Gusti Z. Anshari sri.dewi@faperta.untan.ac.id <p>Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan kepada Kelompok Tani Maju Makmur di Desa Limbung di Kecamatan Sungai Raya, Kab. Kubu Raya. Tujuan kegiatan Pengabdian ini meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani&nbsp;&nbsp; mitra&nbsp;&nbsp; tentang&nbsp;&nbsp; pertanian&nbsp;&nbsp; berkelanjutan&nbsp;&nbsp; di&nbsp;&nbsp; lahan&nbsp;&nbsp; gambut&nbsp;&nbsp; dan&nbsp;&nbsp; pemanfaatan Trichoderma pada budidaya tanaman hortikultura di lahan gambut. Pengurangan penggunaan pupuk kimia dan pestisida anorganik, salah satu cara pengendaliannya dengan memanfaatkan jamur Trichoderma. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan yaitu sosialisasi praktek budidaya pertanian pada lahan gambut, dan praktek pembuatan Trichoderma. Pendampingan dilakukan selama 3 minggu sampai trichoderma siap diaplikasikan ke lahan kelompok tani. Pemberian Trichoderma sp. dapat membantu menambah kesuburan pada tanah dan menjadi pengendali hama dan penyakit pada tanam. Kegiatan PKM diikuti sangat antusias oleh kelompok tani. Setelah kegiatan didapatkan peningkatan pengetahuan kelompok tani terhadap pembuatan jamur tricoderma.</p> 2025-04-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/349 PENGENALAN VIRUS CACAR MONYET DAN CARA PENCEGAHAN DENGAN PRODUK HERBAL KEPADA MASYARAKAT WILAYAH BANJAR SAMA KELURAHAN PEDUNGAN DENPASAR SELATAN 2024-08-30T05:49:55+00:00 Ni Nyoman Wahyu Udayani udayani.wahyu@yahoo.com Puguh Santoso udayani.wahyu@unmas.ac.id Luh Putri Dianti Laksmi udayani.wahyu@unmas.ac.id Ni Kadek Jessica Agustin udayani.wahyu@unmas.ac.id <p>Cacar monyet, juga dikenal sebagai monkeypox, disebabkan oleh infeksi virus yang disebabkan oleh genus orthopoxvirus. Di Bali sendiri, belum ada kasus yang terkonfirmasi dari virus cacar monyet, tetapi perlu ada himbauan tentang virus dan cara mencegahnya. Salah satu cara untuk menghindari virus cacar monyet adalah dengan menggunakan tanaman herbal. Kegiatan ini menggunakan penyuluhan langsung melalui buku saku yang dibagikan kepada masyarakat di wilayah Banjar Sama, Kelurahan Pedungan. Untuk menilai pemahaman masyarakat terkait virus cacar monyet (<em>monkeypox</em>) yakni dengan dibagikannya kuisoner berupa <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> kepada 30 responden. Setelah dilakukannya pengolahan data dengan SPPS dapat dilihat adanya peningkatan pengetahuan terlihat dari <em>Uji Wilcoxon</em> nilai Asmp. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa perbedaan yang terlihat dari hasil nilai <em>pre-test </em>dan <em>post-test </em>berbeda bermakna atau signifikan hasil <em>pre-test</em> dam<em> pos-test</em> responden. Hasil yang dicapai yaitu masyarakat wilayah Banjar Sama, Kelurahan Pedungan sudah memahami tentang virus cacar monyet dan berhasil terealisasikan 100 %.</p> 2025-04-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/350 PENERAPAN SISTEM AUTOMASI PEMBERIAN PAKAN PADA BUDIDAYA LELE METODA BIOFLOK DI DESA WAY HUI KECAMATAN JATI AGUNG 2024-09-02T04:59:38+00:00 Dean Corio dean.corio@el.itera.ac.id Khansa Salsabila Suhaimi khansa.suhaimi@el.itera.ac.id Harry Yuliansyah dean.corio@el.itera.ac.id Hendry Wijayanti dean.corio@el.itera.ac.id Endo Pebri Dani Putra dean.corio@el.itera.ac.id Kiki Kananda dean.corio@el.itera.ac.id Sunarsih dean.corio@el.itera.ac.id Nella Mutia Arwin dean.corio@el.itera.ac.id Efa Maydhona Saputra dean.corio@el.itera.ac.id <p>Penelitian ini menggali efektivitas sistem bioflok dalam budidaya ikan lele (<em>Clarias sp.)</em> sebagai metode untuk meningkatkan efisiensi pakan dan menjaga kualitas air. Kelompok tani Tunas Tani II di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, menjadi fokus penelitian ini. Sistem bioflok dipilih karena memiliki potensi untuk mengurangi biaya pakan dan meningkatkan produktivitas. Kolam bundar dengan diameter 2 meter dan tinggi 1 meter, dilengkapi dinding <em>wiremesh</em> dan atap fiber transparan, dirancang untuk memaksimalkan kondisi pertumbuhan bioflok dan melindungi ikan dari variasi kualitas air akibat hujan. Benih ikan lele yang berukuran 5-7 cm ditebar sejumlah 2000 ekor dan diaklimatisasi untuk memastikan adaptasi yang optimal dengan lingkungan bioflok. Formula bioflok yang terdiri dari probiotik, molase, dolomit, garam, dan tepung terigu, diaplikasikan selama 5-10 hari untuk mematangkan bioflok. Pemberian pakan, dimulai tiga hari setelah penebaran ikan, diotomatisasi melalui mikrokontroler dengan interaksi SMS gateway, menghasilkan pengurangan pakan sekitar 30-40% dibanding metode konvensional. Keberadaan bioflok sebagai sumber pakan tambahan menjadi faktor utama dalam penghematan ini. Pemantauan berkala dilakukan untuk menilai adaptasi ikan terhadap perubahan pH dan kualitas bioflok, yang terindikasi dari perubahan warna air dari coklat ke hijau, tanpa indikasi negatif seperti bau.</p> 2025-04-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/360 PKM KELOMPOK NELAYAN “WIA” MELALUI PEMANFAATAN HASIL LAUT DI DESA MALAKOSA 2024-09-10T03:31:40+00:00 Rukhayati rukhayatiumar@gmail.com Rahmiwati Habibu rahmi.habibu@gmail.com Pariyati pariyati24@gmail.com <p>PKM Kelompok nelayan WIA merupakan upaya untuk memberikan penguatan kepada kelompok nelayan WIA dengan melibatkan berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan partisipasi masyarakat. permasalahan yang dihadapi oleh kelompok WIA sebagai kelompok wanita yang mengolah hasil tangkapan dari kelompok nelayan pemancing ikan laut adalah masih kurangnya pengetahuan yang dimiliki terutama dalam pengelolaan manajemen kelompok, dan juga teknik pemasaran yang masih rendah dengan jangkauan yang kurang luas. Urgensi PKM ini adalah meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan partisipasi masyarakat Desa Malakosa untuk mengembangkan potensi dan kreativitas kelompok nelayan “WIA” dalam&nbsp; pengolahan hasil laut, membuka akses informasi, sumber daya, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan usaha pengolahan hasil laut. Tujuan PKM adalah untuk meningkatkan keterampilan, manajemen kelompok, teknik pemasaran, kualitas dan nilai jual hasil tangkapan serta olahan laut, yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, serta meningkatkan partisipasi dan kerjasama kelompok nelayan WIA. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan pelatihan dan keterampilan bagi kelompok nelayan WIA dalam mengolah hasil olahan laut menjadi produk olahan seperti bakso, sosis dan ikan laut. Sedangkan manajemen usaha diberikan kepada kelompok nelayan WIA seperti pemasaran produk hasil olahan, pengadministrasian kegiatan usaha kelompok untuk menciptakan kemandirian kelompok usaha. Pada hakekatnya, kegiatan pengabdian ini memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mitra melalui pendekatan secara terpadu, agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dari hasil olahan ikan laut dan memperoleh tambahan penghasilan bagi rumah tangga kelompok mitra. Adapun metode pendekatan yang berupaya diterapkan dengan melibatkan masyarakat dan mitra itu sendiri melalui partisipatif sehingga dapat berperan aktif. Luaran berupa produk olahan hasil laut dan meningkatnya pengetahuan mitra dalam hal manajemen kelompok dan manajemen pengelolaan usaha.</p> 2025-04-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/381 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS TEKNOLOGI MENUJU LINGKUNGAN SEHAT DAN PRODUKTIF MELALUI PROGRAM KOSABANGSA DI DESA UWEDIKAN 2024-11-20T00:03:08+00:00 Muhammad Jufri muhj0819@gmail.com Rosmaniar Gailea muhj0819@gmail.com Wahyuddin Basry muhj0819@gmail.com Afief Mubayyin muhj0819@gmail.com Sitti Sabariyah muhj0819@gmail.com Bakhrani Rauf muhj0819@gmail.com Darmawan muhj0819@gmail.com Rahmansah muhj0819@gmail.com <p>Desa Uwedikan adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai, merupakan desa pesisir&nbsp; yang mempunyai luas lautan lebih luas dari pada darat. Pada umumnya masyarakat pesisir mempunyai kebiasaan membuang sampah ke laut sehingga sanitasi lingkungan kurang sehat, padahal sampah bisa diolah menjadi produk yang benilai ekonomis berupa pupuk organik. Disamping itu pupuk organik diperlukan petani, karena pupuk kimia sangat langka dan harganya mahal. Dengan demikan pengolahan sampah menjadi pupuk organik mempunyai tujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan yang sehat dan memberdayakan masyarakat dalam mengolah sampah menjadi pupuk organik sebagai&nbsp; alternatif pengganti pupuk kimia yang langka dan mahal.&nbsp; Metode pembuatan pupuk organik yaitu penjelasan teori 25 % dan praktek pengeporasikan mesin pencacah rumput/sampah serta praktek pembuatan pupuk orgnik berbasis EM4. Pembuatan pupuk organik dinyatakan berhasil bila menghasilkan panas setelah ditutup tarpal 8 jam, menghasilkan bau sedap dan warna pupuk hitam kecoklatan. Bila panasnya tinggi tumpukan pupuk dibalik untuk menormalkan kembali suhu panasnya. Pupuk organik ini sudah bisa dipakai bila sudah tidak suhunya tidak panas lagi.</p> 2025-04-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/364 PENINGKATAN PRODUKSI JERUK DAN PENDAPATAN PETANI BERBASIS BIOCHAR DAN PEMASARAN DIGITAL DI DESA SEGARAU, TEBAS 2024-09-21T16:35:06+00:00 Urai Suci Yulies Vitri Indrawati urai.suci.y@faperta.untan.ac.id Rini Hazriani urai.suci.y@faperta.untan.ac.id Urai Edi Suryadi urai.suci.y@faperta.untan.ac.id Wanti Fitrianti urai.suci.y@faperta.untan.ac.id Dwi Raharjo urai.suci.y@faperta.untan.ac.id <p>PKM ini bertujuan untuk transfer teknologi pembuatan pupuk organic berbasis biochar sekam padi dan kompos kotoran ayam untuk meningkatkan kesuburan tanah Spodosol, untuk budidaya tanaman jeruk dan padi sehingga dapat meningkatkan ekonomi petani di Desa Segarau Parit, Tebas. Kegiatan PKM ini berlangsung selama 8 bulan dimulai dari kegiatan persiapan, Pelatihan kegiatan inti PKM yaitu pembuatan biochar sekam padi dan kompos kotoran ayam, serta pembuatan sirup dan permen jelly dari jeruk. Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program- program yang telah dilakukan oleh tim dosen. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan. Diharapkan setelah kegiatan PKM ini selesai, petani Poktan Harapan Baru mampu membuat pupuk organik yaitu biochar sekam padi diperkaya kotoran ayam yang mempunyai kualitas yang baik sehingga membantu menyuburkan tanah Spodosol. Selain itu Poktan Harapan Baru juga mempunyai produk unggulan yaitu sirup dan permen jelly dari jeruk yang tidak terasa pahit.</p> 2025-04-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/374 BUDIDAYA LEBAH MADU GALO-GALO MASYARAKAT NAGARI BUKIK KANDUANG KECAMATAN X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK 2024-10-30T15:08:09+00:00 Yosmed Hidayat yosmedhidayat2@gmail.com Arie Zella Putra Ulni ariezella@gmail.com Renny Risdawati rennyrisdawati@yahoo.co.id <p>Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk&nbsp; memberikan pengetahuan, penyuluhan dan pelatihan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Sari Nektar Nagari Bukit Kanduang Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat tentang budidaya lebah galo-galo. Berlatar belakang dari beberapa tahun terakhir usaha budidaya galo-galo terus mengalami penurunan produksi madu karena banyaknya permasalahan yang dihadapi. Metode pelaksanaan pengabdian berupa penyuluhan dan pendampingan tentang budidaya lebah madu galo-galo, serta memberilan peralatan penunjnag yang bisa meninkatkan produksi lebah madu galo-galo kepada KTH Sari Nektar. Hasil dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang budidaya labah madu galo-galo.</p> 2025-04-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/394 PENERAPAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI PADA TANAMAN JAGUNG DI DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA 2025-01-08T08:35:18+00:00 Ulfia Fadilla ulfia.fadilla@faperta.untan.ac.id Sulakhudin sulakhudin@faperta.untan.ac.id Bambang Widiarso bambang.widiarso@faperta.untan.ac.id Fiera Budiarsyah Arief fiera.budiarsyah@faperta.untan.ac.id <p>Kelompok Tani Alang Umar Jaya melakukan budidaya pada tanah gambut. Beberapa petani sudah mencoba untuk budidaya jagung namun produksi sangat rendah. Pelaksanaan penanaman yang dilakukan petani masih menggunakan teknik budidaya yang bersifat umum, seperti aplikasi pupuk belum didasarkan pada kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Solusi masalah tersebut dengan penerapan teknologi pemupukan spesifik lokasi dengan penambahan bahan amelioran (pembenah tanah) dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani. Tujuan kegiatan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan petani melalui kegiatan bimbingan, pendampingan dan pelatihan tentang pengetahuan dasar tentang penerapan teknik pemupukan spesifik lokasi, pengelolaan tanah, pemupukan dan pengendalian hama penyakit pada tanaman jagung di Kelompok Tani Alang Umar Maju Desa Punggur Kecil. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi: melakukan karakterisasi kendala sistem usahatani, potensi dan peluang penerapan teknologi pemupukan spesifik lokasi untuk tanaman jagung di lahan gambut dengan metode Participatory Rural Appraisal atau Rapid Rural Appraisal (PRA/RRA), Aplikasi teknologi pemupukan spesifik lokasi budidaya jagung di lahan gambut dengan metode Demplot, diseminasi, dan sosialisasi hasil kegiatan demplot. Kegiatan ini petani sangat antusias dan tertarik dengan metode penerapan teknologi pemupukan yang disampaikan. Hasil dari penerapan teknologi pemupukan ini tanaman tumbuh lebih bagus dan bisa membantu dalam meningkatkan hasil pertanian jagung di lahan pertanian milik petani.</p> 2025-04-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Abditani