Jurnal Abditani https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani <p style="text-align: justify;">Jurnal Abditani merupakan salah satu jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu. Jurnal ini berisi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang merupakan hilirisasi dari hasil-hasil penelitian dalam rumpun ilmu pertanian umum yang meliputi pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan. Jurnal abditani diterbitkan 1 tahun 2 kali yaitu pada bulan April dan Oktober</p> FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT en-US Jurnal Abditani 2622-4682 PENYEDIAAN PUPUK MELALUI LIMBAH RUMAH TANGGA DAN APLIKASINYA PADA BUDIDAYA HORTIKULTURA https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/296 <p>Kegiatan budidaya hortikultura pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Bes Ana selalu membutuhkan pupuk. KWT ini menggunakan pupuk subsidi oleh Pemerintah namun terdapat ketidakefektifan distribusinya seperti tidak sesuai dengan waktu tanam dan penggunaannya sesuai kebutuhan tanaman. Penyediaan pupuk ini perlu ditingkatkan tanpa bergantung pada pupuk subsidi. Penyediaan pupuk pada KWT Sari Bes Ana dapat dilakukan melalui pemanfataan limbah rumah tangga. Limbah sayuran dan buah-buahan dapat dijadikan bahan baku kompos. Air cucian beras dapat dijadikan&nbsp; pupuk organik cair. Pengabdian ini dilakukan di lahan usahatani milik KWT Sari Bes Ana. Pengabdian dilakukan dengan metode sosialisasi dan demonstrasi yang melibatkan seluruh anggota kelompok tani dan mahasiswa. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah KWT mampu menyediakan pupuk organic berbasis limba rumah tangga, mampu mengaplikasikan pupuk pada budidaya hortikultura, dan diharapkan menjadi sumber pendapatan baru selain dari budidaya hortikultura</p> Boanerges Putra Sipayung Wilda Wilda L. Tobing Azor Yulianus Tefa Fransiskus Yulius Dhewa Kadju Achmad Subchiandi Maulana Febrya Christin Handayani Buan Kristoforus Wilson Kia Kristina Kolo Misail Epainetus Silla Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 112 117 10.31970/abditani.v7i1.296 PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN TENUN KAIN DONGGALA MELALUI DIVERSIFIKASI PEWARNAAN ALAMI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN DI DESA SALUBOMBA https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/365 <p>Program Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) bekerja sama dengan kelompok masyarakat lokal. Kegiatan PKM yang dilaksanakan di Desa Salubomba, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, berfokus pada pengembangan usaha tenun kain Donggala melalui penggunaan pewarna alami. Program ini dimulai dengan tahap persiapan berupa sosialisasi kepada mitra dan tokoh masyarakat, yang melibatkan 20 peserta. Dalam tahap pelaksanaan, dilakukan pelatihan teknis kepada 10 penenun kain Donggala yang sebelumnya terhambat oleh keterbatasan modal. Pelatihan ini mencakup pewarnaan benang menggunakan bahan pewarna alami seperti daun jambu, sabut kelapa, dan akar bakau, serta fiksasi warna dengan kapur sirih, tawas, dan tunjung. Hasil pewarnaan menunjukkan variasi warna yang dihasilkan oleh kombinasi bahan pewarna dan mordan. Program ini memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan para penenun melalui pemberian bahan tenun sebanyak tiga kali produksi sebagai modal awal. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan keberlanjutan usaha tenun kain Donggala dapat terwujud, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.</p> Sitti Sabariyah Marjun Spetriani Riska Anisa Akmal S Tjalampu Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 118 123 10.31970/abditani.v7i2.365 EDUKASI DIVERSIFIKASI PRODUK HASIL PERIKANAN DI UKM. WARONG SEHATI KAMPUNG ULUNG PELIANG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE SULAWESI UTARA https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/341 <p>Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi besar dalam perikanan budidaya, berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Komoditas unggulannya meliputi ikan nila, lele, mas, dan bawal. Kampung Ulung Peliang di Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, memiliki hasil panen ikan nila sekitar 3.500 kg/tahun. Warong Sehati, sebuah UKM di kampung tersebut, menyajikan jajanan tradisional dan makanan segar, berpotensi mengembangkan produk baru dari ikan nila. Program pendampingan dari Politeknik Negeri Nusa Utara bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota UKM dalam diversifikasi produk seperti pembuatan dimsum ikan nila, untuk mendukung perekonomian keluarga dan kelompok ekonomi kreatif setempat. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni-September 2023 di Balai Pertemuan Kampung Ulung Peliang, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang diversifikasi produk hasil perikanan. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap pra kegiatan, kegiatan initi dan evaluasi hasil. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pengetahun, <em>skill</em>, dan wawasan. Peningkatan mencapai 46,66% dari sebelum kegiatan 46.67% meningkat menjadi 93,33% setelah kegiatan.</p> Eko Cahyono Novalina Maya Sari Ansar Frans Gruber Ijong Wendy Alexander Tanod Maria Notosari Tinungki Septania Takasiaheng Agus Turambi Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 124 130 10.31970/abditani.v7i2.341 PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGRAJIN TENUN SARUNG DONGGALA MELALUI DIVERSIFIKASI PEWARNAAN ALAMI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN AMAN UNTUK KESEHATAN https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/358 <p><em>P</em>roduksi tenun sarung Donggala di kelurahan Pantoloan Boya Kecamatan Tawaili Kota Palu masih menggunakan pewarna tekstil sintetis yang menimbukan gatal-gatal pada kulit pengrajin tenun dan limbah hasil buangannya mencemari lingkungan sekitar. Selain itu terdapat bebrapa permasalahan teknis dilapangan berupa alat penggulung benang yang masih tradisional dan desain motif sarung Donggala sudah ketinggalan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pewarnaan sarung tenun dan aman untuk kesehatan dengan menggunakan pewarna alami, memodifikasi alat penggulung dengan berbasis teknologi yaitu penggunaan penggulung benang menggunakan listrik, serta pengembangan motif daun kelor yang merupakan ikon kota Palu. Metode pelaksanaan dengan pelatihan teknis dan pendampingan. Dari program ini diketahui bahwa terjadinya peningkatan pemahaman dan penguasaan teknik pewarnaan menggunakan bahan alami dari daun kayu hitam dan kulit manggis yang aman bagi kesehatan dan ramah terhadap lingkungan, percepatan waktu produksi dengan penggunaan alat berbasis teknologi serta meningkatnya keterampilan para penenun dalam mendesain motif daun kelor pada tenun sarung Donggala.</p> Nur Rismawati Muhammad Jufri Jamaluddin Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 131 135 10.31970/abditani.v7i2.358 PELATIHAN FORMULASI MEDIA TANAM (BAGLOG) DAN PEMBIBITAN PADA PEMBUDIDAYAAN JAMUR TIRAM UNTUK KELOMPOK PETANI JAMUR DESA LANGALESO KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/363 <p>Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada Kelompok Petani Jamur Tiram Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah tentang teknik formulasi media tanam (baglog) serta teknik pembuatan bibit F1 dan F2 jamur tiram. Hal ini didasari permasalahan yang dialami oleh kelompok petani jamur tiram Desa Langaleso dimana produktivitasnya stagnan tanpa ada kemajuan jumlah produksi dan pendapatan, yang diakibatkan oleh jumlah produksi jamur tiram segar rendah (1/2 – 1 kg per hari), proses produksi baglog terutama pengemasan masih manual/tradisional, dan belum mampu memproduksi bibit F1 dan F2 sehingga tergantung pada pihak lain. Metode pelaksanaan pengabdian berupa sosialisasi program pengabdian masyarakat ini kepada kelompok petani jamur tiram yang menjadi mitra sasaran, dan pelatihan/praktek langsung tentang pembuatan bibit F1 dan F2 jamur tiram dan budidaya jamur tiram (pembuatan media tanam/baglog) mulai dari teknik formulasi media tanam, teknik sterilisasi media tanam, teknik pengkondisian suhu dan kelembapan ruang kumbung, teknik panen dan pasca panen jamur tiram. Hasil dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mitra dalam proses pembuatan bibit F1 dan F2, serta peningkatan produktivitas dengan indikator peningkatan jumlah produksi jamur tiram segar per hari mencapai kurang lebih 3-4 kg per hari dan jumlah media tanam/baglog yang dihasilkan per hari mencapai 250 baglog per produksi.</p> Yuanita Indriasari Siti Faturahmi Jumardin Ahmad Hanafi Yuliana Safitri Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 136 142 10.31970/abditani.v7i2.363 PENGELOLAAN RUMAH PANGAN LESTARI DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA RUMAH TANGGA PETANI https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/372 <p>Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelurahan Padengo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango bertujuan untuk mencegah stunting dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan sehat dan bergizi.Metode pengabdian masyarakat yang digunakanan adalah metode ParticipatoryActionResearch (PAR) yang merupakan metode penyadaran masyarakat. Program ini memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai teknik menanam, memelihara, memanen, serta mengolah hasil tanaman, sehingga keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri.Rumah Pangan Lestari mendorong penanaman berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah, dan tanaman obat yang kaya akan vitamin dan mineral. Hasil panen dari RPL membantu keluarga mengakses makanan bergizi yang lebih segar dan aman, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari pasar. Selain untuk konsumsi keluarga, kelebihan hasil panen juga bisa diolah atau dijual, memberikan dampak ekonomi positif bagi rumah tangga.Kegiatan ini berdampak langsung pada peningkatan kualitas gizi anak-anak, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, yang merupakan periode krusial dalam mencegah stunting di Kelurahan Padengo. Dengan penerapan RPL secara berkelanjutan, program ini tidak hanya meningkatkan kemandirian pangan, tetapi juga kesejahteraan keluarga, serta berpotensi mengurangi angka stunting dalam jangka panjang. PkM ini memperlihatkan bahwa RPL adalah solusi efektif dalam mendukung ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat</p> Mohamad Ikbal Bahua Nikmah Musa Laode Muhamad Irsan Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 143 149 10.31970/abditani.v7i2.372 SISTEM VERTIMINAPONIK ALTERNATIF PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT GUNA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA BALUNG KIDUL KABUPATEN JEMBER https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/308 <p>Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mitra dalam menanam ikan dan sayuran dalam ember (veriminaponik) dan untuk mendorong kemandirian pangan keluarga dengan menggunakan halaman rumah yang sempit untuk pertumbuhan ikan dan sayuran di sebuah ember. Dengan penggunaan Vertiminaponic, yaitu pengembangan sistem aquaponik, akan dapat menghidupkan kembali minat publik dalam memelihara ikan dan sayuran di rumah masing-masing, dan untuk memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi yang dihasilkan dari ikan dan sayuran secara mandiri. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diperlukan sebagai bagian dari upaya memaksimalkan potensi budidaya ikan lele pada masyarakat desa. Tim pengabdian masyarakat mendemonstrasikan veriminaponic kepada ibu-ibu PKK di Desa Balung Kidul, Kabupaten Jember, sebagai bagian dari sosialisasi dan latihan. Setelah itu, mereka melakukan perakit vertiminaponik, secara mandiri dengan didampingi oleh tim. Implikasi kegiatan ini berdampak pada antusiasme Masyarakat untuk mengembangkan system vertiminaponik ini dirumah masing-masing.</p> Diyah Probowulan Mochamad Ermawan Achmad Hasby Abdillah Azzahra Zahida Mustofawi Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 150 154 10.31970/abditani.v7i2.308 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN BUNUT KABUPATEN SANGGAU MELALUI PELATIHAN TEPUNG TEBU TELUR MENJADI OLAHAN PANGAN https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/369 <p>Tanaman yang cukup potensial pada sektor pertanian di Kelurahan Bunut adalah tanaman tebu telur. Masyarakat belum mengetahui bahwa tanaman tebu telur ini bisa dibuat menjadi beraneka olahan pangan yang bisa menjadi nilai tambah usaha di bidang pertanian. Tebu telur ini dapat dibuat menjadi tepung yang kemudian bisa dibuat menjadi aneka olahan pangan. Kondisi mitra saat ini adalah kurangnya pengetahuan dalam pengolahan tebu telur menjadi olahan pangan lain selain hanya dimanfaatkan sebagai sayur. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelurahan Bunut Kabupaten Sanggau adalah sebagai bentuk penerapan inovasi teknologi dalam pengolahan tebu telur yang lebih tahan lama dan menjadi bentuk olahan pangan lain, sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan tebu telur, serta memberikan pelatihan dalam penggunaan alat produksi, pengemasan serta cara pemasaran produk. Metode yang dipakai dalam mencapai tujuan PKM yaitu memberikan pelatihan agar mitra memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan serta pengemasan produk agar lebih menarik. Hasil yang didapat dari pengolahan tebu telur berupa tepung tebu telur yang selanjutnya dibuat menjadi produk kerupuk dan brownies. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini masyarakat bisa menerapkan inovasi teknologi pengolahan tebu telur menjadi produk kerupuk dan brownies sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengolahan serta pengemasan produk yang lebih menarik.</p> <p>Kata kunci: tebu telur; kerupuk; brownies</p> Yuni Selvianti Sari Dody Radiansah Ahmad Mustangin Marselus Hendro Sethyo Vieni Sari Yulius Beni Vika Yudistina Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 155 158 10.31970/abditani.v7i2.369 PEMANFAATAN BINTARO SEBAGAI PESTISIDA ALAMI UNTUK MENGURANGI HAMA TIKUS PADA USAHA TANI https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/311 <p>Di Indonesia masalah yang sering dihadapi oleh petani adalah maslah Hama Tanama. Hama Tanaman&nbsp;merupakan serangga maupun binatang yang aktifitasnya menimbulkan kerusakan pada&nbsp;tanaman&nbsp;sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan&nbsp;tanaman&nbsp;menjadi terganggu dan berdampak pada kerugian secara ekonomis. Pembasmian hama tanaman ini bisa dilakukan dengan memberikan pestisida alami atau pestisida yang terbuat dari zat-zat kimia lainnya. Pengabdian masyarakat ini dilakukan Di Desa Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah. Pengabdian ini bertujuan agar masyarakat di Desa Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah dapat mengetahui seberapa besar manfaat buah bintaro dalam membasmi hama pada tanaman padi. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode yang berinteraksi secara langsung kepada petani dan masyarakat setempat, serta memberikan edukasi kepada masyarakat melalui seminar yang di adakan di Desa Pekik Nyaring.&nbsp;&nbsp; Hasil dari pelatihan ini adalah masyarakat di Desa Pekik Nyaring sangat terbantu atas adanya pengabdian masyarakat ini dan pengetahuan yang didapat bisa diterapkan di dalam pembasmian hama oleh petani di desa tersebut, selain itu pelatihan ini memberikan wawasan dan manfaat yang berguna untuk perkembangan tanaman padi yang akan datang.</p> Gioneri Nurram Liwan Alvio Pegi Mandala Putra Veri Irawan Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 159 162 10.31970/abditani.v7i2.311 KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI PRODUK BAMBU DESA CITANGTU KECAMATAN KUNINGAN KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/313 <p>Wilayah Dusun Wangon Desa Citangtu memiliki potensi jenis-jenis bambu dan keterampilan kerajianan bahan baku bambu.&nbsp; Tanaman bambu yang ada tersebar di lahan milik masyarakat seperti kebun, pekarangan dan hutan rakyat bahkan ada juga di sempadan sungai dan lahan milik desa.&nbsp; Potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat.&nbsp; Selama ini masyarakat telah memanfaatkan bambu sebagai bahan bangunan dan kerajinan yang telah mampu dijual dan diterima pasar seperti&nbsp; membuat kandang ayam, membuat pagar, ajir, tampah dan perabotan lain.&nbsp;&nbsp; Potensi ini perlu untuk dikembangkan dan dimanfaatkan lebih optimal untuk dapat meningkatkan nilai bambu di masyarakat baik secara ekologi maupun ekonomi.&nbsp; Secara ekologi bambu mampu memperkuat sempadan sungai dan penahan aliran air (<em>run off)</em> agar tidak mudah tererosi. Secara ekonomi bambu dapat dibuat berbagai macam produk untuk kebutuhan rumah tangga, seni, bahan pakaian/serat dan bahan makanan. Program pengabdian masyarakat ini dengan metode penyuluhan dan penyadartahuan kepada masyarakat berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat pentingnya konservasi terutama peremajaan pohon/rumpun bambu uuntuk dapat meningkatkan fungsinya. Program ini akan memberikan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang konservasi bambu, peremajaan dan upaya budidaya dengan berbagai teknik pembuatan bibit bambu yaitu dengan tunas alami (rebung), stek batang, stek batang dalam air, dan stek ranting. Disamping itu juga memberikan contoh produk-produk bambu lain yang lebih laku di pasaran sehingga dapat membuka wawasan masyarakat tentang difersifikasi produk selain yang biasa dibuat.</p> Ika Karyaningsih Desti S.Alfiah Burhanudin Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 163 168 10.31970/abditani.v7i2.313 TEKNOLOGI KONSERVASI BIOPORI PADA LAHAN KERING DI DESA HUANGOBOTU KECAMATAN KABILA BONE GORONTALO KAWASAN TELUK TOMINI https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/314 <p>Masyarakat yang melaksanakan usahatani pada lahan dengan kategori lahan kering di Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada umumnya belum menerapkan teknologi konservasi biopori. Aplikasi teknologi konservasi biopori merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengembalian unsur hara dan peresapan air ke dalam tanah. Kegiatan pengabdian pembuatan lubang resapan biopori dilakukan pada masyarakat Desa Huangobotu dilaksanakan dengan 3 metode yaitu tahap sosialisasi (penyuluhan), pelatihan dan pendampingan. Tahap sosialisasi (penyuluhan) menjelaskan mengenai manfaat dan cara pembuatan biopori; tahap pelatihan melatih cara membuat lubang biopori; dan tahap pendampingan pembuatan biopori di halaman rumah warga. Dengan adanya biopori ini, masyarakat sangat memperoleh manfaatnya, yaitu air permukaan langsung terserap ke dalam tanah lewat biopori, sampah basah limbah dapur menjadi pupuk organik untuk tanaman dan tanaman nampak tumbuh subur.</p> Indriati Husain Fauzan Zakaria Nurmi Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 169 174 10.31970/abditani.v7i2.314 PENGEMBANGAN PEMASARAN MELALUI TEKNIK LABELING DAN PACKAGING PADA PRODUK UMKM DESA NGROTO KISMANTORO WONOGIRI https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/317 <p>Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi terbesar dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan UMKM perlu mendapatkan perhatian lebih mengingat perannya dalam perekonomian negara. Keberhasilan UMKM ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah pelabelan dan pengemasan. Kemasan memiliki peran sebagai pelindung produk dari kerusakan, sedangkan pelabelan berfungsi untuk memperluas jangkauan pasar. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku UMKM melalui pelatihan pelabelan pada kemasan di Ngroto, Wonogiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode Asset Based Community Development (ABCD) yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Dalam hal ini, kelompok masyarakat yang dimaksud adalah seluruh produsen UMKM yang ada di Ngroto. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2023 yang dapat dirinci dalam lima tahap, yaitu tahap inkulturasi, discovery, design, define, dan reflection. Selain memperluas pemahaman para pelaku UMKM tentang urgensi pelabelan dan pengemasan, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga telah menghasilkan beberapa label produk UMKM.</p> Aristiawan Prifatma Baqiatun Nafiah Bunga Shoimatur Rahmah Irfan Abdul Fida Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 175 182 10.31970/abditani.v7i2.317 PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT NAGARI TARAM BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BERKELANJUTAN https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/320 <p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Nagari Taram daerah yang terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">. </span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Potensi yang dimiliki oleh Nagari ini memiliki beberapa aspek yang dapat dikembangkan dari aspek fisik, ekonomi, sosial dan lingkungan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Potensi sumber daya alam yang cukup besar, terutama dalam hal potensi limbah organik yang dapat dimanfaatkan. </span><span style="vertical-align: inherit;">Limbah organik tersebut dapat berasal dari dapur rumah tangga, pasar, dan peternakan yang banyak terdapat di Nagari Taram. </span><span style="vertical-align: inherit;">Tujuan dari kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat Nagari Taram dalam mengelola limbah organik yang tidak terkelolah dengan baik. </span><span style="vertical-align: inherit;">Pelaksanaan program dilakukan di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Nagari Taram. </span><span style="vertical-align: inherit;">Kegiatan ini telah dilaksanakan selama 5 bulan </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">,</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dengan melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan sebagai mitra. </span><span style="vertical-align: inherit;">Kegiatan dilakukan dengan memadukan beberapa metode yaitu sosialisasi, </span></span><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Forum Group Discussion</span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> (FGD), gotong royong, pemaksaan, dan monitoring. </span><span style="vertical-align: inherit;">Hasil dari program diperoleh perubahan perilaku masyarakat yang dapat mengelola limbah organik menjadi produk yang bernilai sehingga dapat dijadikan sumber ekonomi. </span><span style="vertical-align: inherit;">Melalui penerapan teknologi tepat guna yang menjadi output utama, diperoleh stasioner pengelolaan limbah organik sebagai tempat penampungan dalam mengelolah limbah organik dan pengimplementasian produk budidaya maggot serta memberikan pemahaman tentang eco-enzyme dapat dijalankan dengan baik melalui adanya pemanfaatan sumber daya yang tersedia.</span></span></p> Kumbara Fedri Ibnusina Ikka Ade Shopia Rahma Nofria Rendi Kurnia Ilahi Elsa Angela Shafira Saumi Afendo Mai Viona Putri Yanda Bhilneka Naimatul Ardhiah Lubis Julnaidi Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 183 190 10.31970/abditani.v7i2.320 PENYIAPAN SARANA PRODUKSI DAN BAHAN PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN BERBASIS IPTEK RAMAH LINGKUNGAN UNTUK KEBERLANGSUNGAN USAHATANI BAWANG MERAH DAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/322 <p>Usahatani bawang merah yang menjadi icon kelompok tani “Usaha Bersama” di UPT Bulupountu Jaya Sulawesi Tengah disebabkan karena bawang merah yang dihasilkan merupakan bahan baku bawang goreng pada usaha industri kecil masyarakat.&nbsp; Dalam berusaha tani, anggota kelompok tani Usaha Bersama masih mengandalkan penggunaan sarana produksi berbahan baku kimia sintesis seperti pupuk anorganik untuk kesuburan lahan dan pestisida untuk pengendalian OPT.&nbsp; Program Pemberdayaan Masyarakat (PBM) bertujuan untuk mendampingi masyarakat dalam menyediakan sarana produksi dan bahan pengendali hama dan penyakit yang ramah lingkungan berbahan baku sumberdaya lokal yang diperlukan dalam pengembangan bawang merah. Metode yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pelatihan kepada kelompok tani mitra, pembimbingan dan pendampingan. Pada akhir kegiatan dilaksanakan demplot aplikasi saprodi yang dikembangkan dalam kegiatan pelatihan. Hasil yang diperoleh, yaitu anggota kelompok tani mitra “usaha bersama” dapat mengembangkan pupuk organik cair, PGPR, dan pestisida nabati yang ditelah dilatihkan kepada masyarakat.&nbsp; Demplot aplikasi ketiga bahan tersebut pada lahan pertanaman bawang merah menunjukkan perbedaan pertumbuhan tanaman bawang merah yang diaplikasi dengan PGPR dan pupuk organik cair dibandingkan dengan tanpa aplikasi.&nbsp; Penggunaan pestisida nabati untuk pengendalian hama ulat bawang, dapat menekan tingkat serangan hama tersebut. Petani dapat melaksanakan SL-PHT di lahan demplot dengan dipandu oleh tim pelaksana pengabdian</p> Rosmini Sri Anjar Lasmini Dance Tangkesalu Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 191 195 10.31970/abditani.v7i2.322 PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA PADA KELOMPOK WANITA TANI HARUM SARI MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN GULA AREN DI KELURAHAN POLINGGONA KECAMATAN POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/361 <p>Potensi ekonomi produktif di Kelurahan Polinggona ditopang dengan potensi sumberdaya alam dan ketersediaan hasil pertanian yang melimpah. Masyarakat Kelurahan Polinggona juga memiliki industri rumahtangga pengolahan gula aren dengan hasil produksi gula aren balok. Meskipun anggota kelompok produktif secara ekonomi akan tetapi pendapatan anggota kelompok tidak menentu tergantung dari hasil usaha yang dilakukan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan adalah peningkatan ekonomi kelompok wanita Harum Sari melalui diversifikasi produk olahan gula aren. Gula aren balok dapat dilakukan diversifikasi olahan agar tercipta nilai tambah produk. Ketersediaan bahan tersebut sangat mendukung keberlanjutan diversifikasi olahan aren. Fokus kegiatan pengabdian adalah memberikan peningkatan pengetahuan aspek manajemen dalam rangka peningkatan <em>income generating</em>, kemampuan dan keterampilan serta pendampingan pada kelompok wanita tani, pada aspek produksi kegiatannya dalam rangka pencapain <em>diversitas</em> produk. Peran tersebut untuk menunjang pendapatan ekonomi keluarganya.</p> <p>Kata Kunci: <em>Ekonomi, Diversifikasi Produk Aren,</em></p> Yuli Purbaningsih Helviani Abdul Rahim Aminah Sagista Rahmat Ari. F Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 196 202 10.31970/abditani.v7i2.361 PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM PURUN (LEPIRONIA ARTICULATA) SEBAGAI MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT KELURAHAN PETUK KATIMPUN MELALUI PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/299 <p>Kelurahan Petuk Ketimpun merupakan daerah yang masyarakat nya bermata pencaharian sebagian besar dari nelayan tangkap, oleh karena itu masyarakat kelurahan petuk katimpun berada di area strategis sebagai nelayan. Kelurahan petuk di kelilingi oleh sungai dan rawa yang juga berpotensi memiliki mata pencaharian lain yaitu dari tanaman purun. Purun (<em>Lepironia articulata)</em> adalah salah satu tanaman yang tumbuh liar di dekat air atau rawa gambut. Tanaman ini sejenis dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa dan bersifat mudah terbakar jika dalam kondisi kering. Tumbuhan ini banyak terdapat di pinggiran jalan kelurahan petuk katimpun. Masyarakat petuk katimpun mengolah tumbuhan purun menjadi beberapa kerajinan yang bernilai ekonomis seperti tas, tikar, sedotan dan berbagai jenis anyaman lainnya. Proses pembuatan aneka kerajinan ini dilakukan tanpa merusak alam dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Tumbuhan purun banyak dikenal masyarakat sebagai tumbuhan yang memiliki banyak manfaat di bidang kerajinan sehingga mampu memberikan dampak sosial, ekonomi dan budaya pada masyarakat setempat. Dilakukannya pengabdian ke masyarakat kelurahan petuk katimpun yaitu dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia, serta mampu meningkatkan penghasilan masyarakat.</p> Sri Endang Agustina Rahayuningsih Waldensius Purba Waldensius Purba Erik Saputra Ramces Hutauruk Torang Tinambunan Torang Tinambunan Hutri Sianturi Parista Kristiani Parista Kristiani Ucok Ditya Sriwahyuni Sinurat Natanael Siagian Aditya Rahmat Mulyadi Ronauli Marbun Mauliwati Situmeang Wawan Mastiar Marbun Eko Haryanto Lumbantoruan Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 203 207 10.31970/abditani.v7i2.299 EDUKASI PENGOLAHAN SAMPAH KULIT BUAH DENGAN ECO-ENZYME DI PONDOK PESANTREN Al HASSAN, BEKASI https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/326 <p>Sampah kulit buah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang harus segera diatasi. Bahan organik yang mudah terurai dan bau yang dihasilkan dari sampah organik dapat menjadi bahan pencemar lingkungan. Peningkatan pengetahuan, kesadaran perilaku akan pentingnya praktik berkelanjutan telah mendorong berbagai pihak untuk mencari alternatif ramah lingkungan dalam mengelola sampah organik. Pondok Pesantren adalah salah satu lembaga yang juga dapat menghasilkan sampah organik seiring bertambahnya jumlah santri. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah pengolahan sampah organik kulit buah menjadi eco-enzym.&nbsp; Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dilakukan bertujuan untuk memberikan solusi daur ulang sampah organik, dan memberikan edukasi, meningkatkan pengetahuan, kepedulian, serta keterampilan santri dalam membuat eco-enzyme. Lokasi PkM dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Hassan dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Pelaksanan PkM dilakukan dengan tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Selama kegiatan PkM berlangsung santri antusias mengikuti dan mempraktikkan cara membuat eco-enzym. Hasil evaluasi pretest dan post test materi mengenai eco-enzym menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan santri hingga 42%. Santri memiliki kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan dan mampu memiliki keterampilan mengolah sampah organik dari kulit buah menjadi eco-enzym.</p> Qurrota Ayun Risah Assyifa Kurnia Sari Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 208 212 10.31970/abditani.v7i2.326 SIPREN: REVOLUSI, INTEGRASI, DAN INOVASI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN KEUANGAN UNTUK PESANTREN DI ERA SOCIETY 5.0 https://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/375 <p>Pengelolaan manajemen pendidikan dan keuangan yang efisien dan transparan di pesantren menjadi tantangan yang perlu diatasi seiring dengan perkembangan era digital. Aplikasi SIPREN dikembangkan sebagai solusi untuk meningkatkan manajemen keuangan di Pesantren Nurul Iman melalui pendekatan digital yang modern dan terintegrasi. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan, pengumpulan umpan balik, dan penyempurnaan berkelanjutan berdasarkan kebutuhan pengguna. Evaluasi aplikasi dilakukan dengan mengumpulkan masukan dari staf administrasi, ustadz, dan santri, yang mengidentifikasi beberapa area perbaikan, seperti penyederhanaan antarmuka dan penambahan fitur laporan khusus. Hasilnya menunjukkan peningkatan efisiensi dalam pencatatan dan pelaporan keuangan, transparansi yang lebih baik dalam pengelolaan dana, serta peningkatan disiplin pembayaran iuran santri. Penyempurnaan aplikasi dilakukan secara cepat dengan menyesuaikan fitur agar lebih sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Kesimpulannya, aplikasi SIPREN berhasil menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel di Pesantren Nurul Iman, serta diharapkan dapat menjadi model penerapan teknologi digital di lembaga pendidikan Islam lainnya.</p> Rizky Ridwan Dheri Febiyani Lestari Arif Muhamad Nurdin Risa Asti Nur Fadilah Ridwan Fadilah Syifa Aenun Naja Copyright (c) 2024 Jurnal Abditani 2024-10-31 2024-10-31 7 2 213 219 10.31970/abditani.v7i2.375