STRATEGI PENEKANAN POPULASI TIKUS DENGAN RUBUHA (RUMAH BURUNG HANTU) DI PERSAWAHAN DESA PLUMPANG LAMONGAN
DOI:
https://doi.org/10.31970/abditani.v3i2.50Keywords:
hama tikus, padi, burung hantu, rumah burung hantuAbstract
Pertanian merupakan sektor pembangunan yang diunggulkan karena menjadi sumber perekonomian di Indonesia. Untuk menghasilkan hasil pertanian yang diharapkan, para petani melakukan berbagai bentuk upaya yang ditujukan untuk memaksimalkan hasil pertanian tersebut. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani desa Plumpang adalah hama tikus yang menyerang tanaman padi selama dua tahun terakhir. Untuk mengendalikan populasi hama tikus dapat melalui hewan predator sebagai musuh alami tikus. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu observasi, perencanaan, sosialisasi, dan pemasangan rumah burung hantu (rubuha). Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan berbagai data pertanian yang ada di desa Plumpang. Perencanaan dilakukan untuk membuat konsep kegiatan pertanian. Sosialisasi dilakukan melalui poster dan video yang berisi pengetahuan dan efektivitas penggunaan rubuha. Pemasangan rubuha dilakukan untuk membantu mengatasi masalah hama tikus di persawahan desa Plumpang. Kegiatan pengabdian ini disambut antusias oleh warga desa Plumpang dan berharap dapat meningkatkan hasil panen padi setiap tahunnya.
References
Hadi, M. (2008). Pola Aktivitas Harian Pasangan Burung Serak Jawa (Tyto Alba) di Sarang Kampus Psikologi Universitas Diponegoro Tembalang Semarang. Jurnal Bioma, 6(2), 23-29.
Krisnawati, E., Suman, A., & Saputra, P. M. A. (2018). Kajian Pengaruh Program Nasional Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi Terhadap Kemiskinan Perdesaan di Wilayah Barat dan Timur Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 18(1), 14-33. https://doi.org/10.20961/jiep.v18i1.17550
N. M. S. Sukmawati., N.W. Siti., & N.N. Candraasih K. (2017). Pengembangan Burung Hantu (Tyto Alba) Sebagai Pengendali Hama Tikus di Desa Babahan dan Senganan, Penebel, Tabanan, Bali. Buletin Udayana Mengabdi, 16(1).
Noviani, N., & Wahyuni, S. (2019, February). Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Pendapatan UsahaTani Padi (Oryza sativa L.) Sawah Organik di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan. PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN (Vol. 2, No. 1, pp. 762-766).
Pusparini, M. D., & Suratha, I. K. (2018). Efektivitas Pengendalian Hama Tikus pada Tanaman Pertanian dengan Pemanfaatan Burung Hantu di Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 6(2).
Sipayung, E. R., Sitepu, S. F., & Zahara, F. (2018). Evaluasi Serangan Tikus Sawah (Rattus argentiventer Robb & Kloss) Setelah Pelepasan Burung Hantu (Tyto alba) di Kabupaten Deli Serdang: Evaluation of Rat's Attack (Rattus argentiventer Robb & Kloss) After Release of Owl (Tyto alba) in Deli Serdang. Jurnal Online Agroekoteknologi, 6(2), 345-355.
Sodiq, M., Wilujeng, W., & Sutoyo, S. (2017). Tanggapan Petani Terhadap Pemasangan Gupon Burung Hantu di Kecamatan Mojoanyar-Kabupaten Mojokerto. Jurnal Agribest, 1(1).
Soemarno. (2011). Manajemen Agro-ekosistem. Malang: PPSUB.
Supriyadi, S. N., & Yanuartono, O. P. A. (2019). Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Tikus di Desa Jaten, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. SENADIMAS.
Tim LP2M. (2020). Petunjuk KKN Edisi COVID-19. Malang: Universitas Negeri Malang.