PELATIHAN PENANGANAN PASCAPANEN KOPI DI KELURAHAN NANTAL GOLO WELU KECAMATAN KUWUS KABUPATEN MANGGARAI BARAT NUSA TENGGARA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31970/abditani.v4i3.80Abstract
Pelatihan penanganan pascapanen kopi di tingkat petani kopi merupakan suatu upaya strategis yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan petani kopi dalam penanganan pascapanen kopi. Pada tahap awal kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), ditemukan bahwa petani kopi di Kelurahan Nantal Golo Welu belum memiliki pengetahuan yang mendalam tentang penanganan pascapanen kopi serta kendala dalam sistem pemasaran. Berdasarkan hasil observasi tahap awal maka solusi yang dilakukan yaitu melaksanakan asesmen lapangan yang berhubungan dengan analisis situasi tingkat petani, mengorganisir petani dan memberi pelatihan penanganan pascapanen kopi. Metode kegiatan yang diberikan meliputi: (1) metode observasi langsung, (2) metode wawancara terstruktur, (3) metode ceramah, simulasi, (4) Metode diskusi terbuka dan juga memberikan modul penanganan pascapanen kopi serta melakukan evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan pelatihan pascapanen kopi secara nyata memberi dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan petani kopi di Kelurahan Nantal Golo Welu yang dapat diketahui dari hasil pre-test 5,35% dan post-test 8,23%. Hasil evaluasi dan monitoring yang dilakukan setelah 1 bulan kegiatan pelatihan, diketahui bahwa petani kopi di Kelurahan Nantal Golo Welu sudah melaksanakan kegiatan pascapanen kopi khususnya pengolahan hilir biji kopi. Kesimpulan dari kegiatan pelatihan pascapanen kopi di Kelurahan Nantal GoloWelu yaitu terjai peningkatan pengetahuan daan keterampilan serta adanya komitmen petani kopi didalam kegiatan pascapanen kopi.
References
Haryanto, Bambang., Thohar, Amir., Basri, Hasan., Widodo, Djoko., Wibowo S. Nugroho., Juniawan. 2017. Kurikulum Nasional Dan Modul Pelatihan Budidaya Berkelanjutan (Good Agriculture Practices GPA) Dan Pascapanen (Post-Harvest) Kopi Arabika. Jakarta: BPP- SDM (Pertanian Bekerja Sama dengan SCOPI dan GCP.
Kustyawati, Maria Erna. 2017. Produksi Kopi Bubuk Terintegrasi Untuk Meningkatkan Mutu Pada Kelompok Serba Usaha Srikandi di Kabupaten Tanggamus. Jurnal Batoboh. Vol. 2, No. 1, p. 45-56.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Laksono, Dwi Apriyanto., Aji, Mulyo Murti Joni., Ridjal, Adam Juliana., 2014. Analisis Kelayakan Pada Usahatani Kopi Rakyat Di Kabuaten Jember. Jurnal Sosial Ekonomi UNEJ. hlm. 1-7.
Mayrowani, Heeny. 2013. Kebijakan Penyediaan Teknlogi Pascapanen Kopi dan Masalah Pengembangannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Vol. 31, No.1, p. 31-49.
Panggabean. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: PT. Argo Media Utama. Permentan Nomor 52 / Permentan /OT.140/ 9/2012. Pedomaan Penanganan Pasca Panen Kopi.
Rahardjo, Puji. 2012. Kopi Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yokawati, Ash Ega Yunna. 2018. Pengelolaan Panen dan Pascapanen Kopi Arabika (Caffea Arabica L.) di Kebun Kalisat Japit PT. Perkebunan Nusantara XII, Bondowoso, Jawa Timur. Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor.
Zakaria, Akhmad., Aditiawati, Pingkan., Rosmiati, Mia. 2017. Strategi Pengembangan Uusaha Tani Kopi Arabika (Kasus Pada Petani Kopi Di Desa Sunten Jaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Sosioteknologi. Vol.16, No 3, p 325-339.