PEMANFAATAN LIMBAH SLUDGE INDUSTRI KERTAS MENJADI PUPUK ORGANIK SEBAGAI SUATU UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI BUDIDAYA KEMBANG KOL (Brassica oleracea L.) DI KECAMATAN RAWAMERTA KABUPATEN KARAWANG
DOI:
https://doi.org/10.31970/abditani.v5i1.94Abstract
Sludge merupakan hasil samping terbesar dari proses pengolahan limbah kertas berupa limbah padat yang dikeluarkan oleh pabrik kertas yang berasal dari IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Menurut Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, sludge termasuk ke dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) kategori 2 sehingga dalam pemanfaatannya harus melalui uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure). Sludge memiliki kandungan makro (N, P, K, Ca dan Mg) serta unsur hara mikro (Cu, Mn, Zn dan Fe) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber unsur hara tanaman dengan cara difermentasi serta dicampur bahan lain menjadi Pupuk Kompos Sludge. Para petani di Desa Panyingkiran di samping melaksanakan budidaya tanaman padi, juga menanam tanaman sayuran kembang kol, dimana untuk budidaya tanaman ini diperlukan pupuk organik yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan pupuk kompos sludge untuk budidaya tanaman kembang kol sangat menguntungkan, karena pupuk ini mudah didapat dan biayanya relatif lebih murah. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menginformasikan tentang pupuk kompos sludge hasil penelitian yang bisa digunakan dalam budidaya kembang kol di Kecamatan Rawamerta Kabupeten Karawang Tahapan pelaksanaan pengabdian ini meliputi penyuluhan, pemutaran video pembuatan pupuk kompos sludge, serta diskusi mengenai hasil penelitian pemanfaatan sludge sebagai pupuk organik untuk tanaman kembang kol yang dilakukan oleh tim dosen Unsika. Kegiatan ini dihadiri oleh petugas pertanian kecamatan Rawamerta (UPTD), PPL Desa Panyingkiran, ketua dan anggota kelompok tani hortikultura Sabanajaya Dusun Krajan 2, Desa Panyingkiran, serta para siswa SMK Pertanian Karawang . Hasil analisis pupuk menunjukkan bahwa pupuk kompos sludge memenuhi syarat sebagai pupuk organik, yang bisa digunakan untuk pupuk organic pada budidaya kembang kol.
References
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2004. Standar Kualitas Kompos. SNI 19-7030-2004. BSN. Jakarta.
Didi. 2006. , Pupuk Organiak dan Pupuk Hayati, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
Djuarnani., Kristian, Setiawan BS. 2005. Cara cepat membuat kompos. Agromedia Pustaka Jakarta.
Isroi I. 2009. Pengujian Pupuk N-Alternatif pada Tebu Tanaman Pertama (PC) di PG Pesantren Baru dan PG Jombang Baru. Jombang.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2019. Keputusan Menteri Pertanian RI no. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019. Kementan. Jakarta.
Noor E, Rusli MS, Yani M, Halim A dan Reza N. 2012. Pemanfaatan Sludge Limbah Kertas Untuk Pembuatan Kompos Dengan Metode Windrow Dan Cina. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 15(2), 67-71.
Pracaya. 2005. Kol Alias Kubis Bunga. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pandapotan, P.Marbun. 2017. Pemanfaatan limbah lumpur padat pabrik pengolahan kelapa sawit sebagai alternative penyediaan unsur hara di tanah Ultisol. Jurnal online Agroekoteknologi . talenta. Usu.ac.id.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.) . Sekretariat Negara. Jakarta (ID).
Sutanto. 2000. Pemanfaatan Pupuk Organik (Punik) untuk Memperbaiki Kesuburan Kimia dan Fisik Tropopsamment Kecamatan Tempel pada Tanaman Semangka, Cabai, dan Mentimun. Laporan Penelitian no.8 Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta.
Widiastuti. 2009. Pemanfaatan Sludge Industri Pupuk sebagai Bahan Baku Pupuk Kompos. Departemen Kimia FAMIPA . IPB. Bogor.
Wiyana. 2008. Studi Pengaruh Penambahan Lindi dalam Pembuatan Pupuk Organik Granuler terhadap Ketercucian N, P,dan K. MST UGM. Yogyakarta.