PENGOLAHAN LIMBAH SABUT KELAPA MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI PASCA GEMPA DIMASA PANDEMIK COVID-19 DI DESA SALUBOMBA

Authors

  • Asrawaty Universitas Alkhairaat
  • Sitti Sabariyah Universitas Alkhairaat
  • Marjun Universitas Alkhairaat
  • Muhammad Jufri Universitas Muhammadiyah Palu

DOI:

https://doi.org/10.31970/abditani.v4i3.143

Keywords:

Limbah sabut kelapa, Teknologi, Peningkatan pendapatan masyarakat

Abstract

Kelapa (Coconut) adalah salah satu potensi  unggulan Desa Salubomba yang merupakan tanaman industri karena semua bagian dapat diolah menjadi produk yang ekonomi.  Potensi tersebut sehingga tumbuh  kelompok usaha pembuatan minyak kelapa, VCO dan kopra. Usaha ini sempat berhenti saat gempa tahun sejak akhir 2018, namun mulai digalakkan kembali  sejak akhir 2020 dimasa covid-19. Pembuatan minyak kelapa, VCO dan pengolahan kopra  menghasilkan limbah sabut kelapa yang cukup banyak selama 3 (tiga) bulan mencapai  kurang lebih 1-3 ton. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi kelompok mitra karena belum adnya penanganan limbah sabut kelapa, sebab telah memberikan dampak dapat merusak sanitasi lingkungan.

Salah satu tujuan dari kegiatan PPDM yaitu mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa pendekatan yang digunakan diantaranya Participatory Technology Development (PTD), Pada pelaksanaan kegiatan  metode yang dikembangkan meliputi  penyuluhan (sosialisasi)  dan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan pelatihan non teknis. Pelatihan teknis berorientasi ke proses pembuatan produk, sedangkan pelatihan non teknis melalui pemasaran produk, manajemen kewirausahaan, dan penguatan kelembagaan.

Sabut kelapa diolah atau dicacah dengan menggunakan teknologi tepat guna yang menghasilkan tiga produk terdiri dari:  serat sabut kelapa yang panjang dibuat untuk sapu sabut kelapa, serat pendek dibuat untuk pot bunga, serta serbuk sabut kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik padat. Melalui pendampingan PPDM ini limbah sabut kelapa dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pasca gempa di masa pandemik covid-19 di desa Salubomba.

References

Asrawaty, S. Sabariyah, Marjun, dan M. Jufri, 2020. Wisata Pantai sebagai Sentra Olahan Minyak Kelapa Tahan Simpan dan Virgin Coconut Oil Pasca Gempa di Desa Salubomba. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. LPPM Universitas Andalas. Padang. Jurnal LOGISTA Vol.4, No.2., http://logista.fateta.unand.ac.id/index.php/logista/article/view/486

Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, 2019. Banawa Tengah dalam Angka Donggala.

Dawud A., 2020. Potensi Pemanfaatan Limbah sabut Kelapa (Cocofiber) menjadi pot serabut kelapa (cocopit) Jurnal Teknologi Lingkungan Basah Vol.08 No. 1.2020:038-048

Kartasasmita G., 1996. Pembangunan untuk Rakyat, Pustaka, Cidesindo, Jakarta.

Downloads

Published

2021-12-30

How to Cite

Asrawaty, Sabariyah, S. ., Marjun, & Jufri, M. (2021). PENGOLAHAN LIMBAH SABUT KELAPA MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI PASCA GEMPA DIMASA PANDEMIK COVID-19 DI DESA SALUBOMBA. Jurnal Abditani, 4(3), 154–157. https://doi.org/10.31970/abditani.v4i3.143

Issue

Section

Articles