PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KONSEP EKONOMI SIRKULAR MELALUI PEMANFAATAN KOTORAN KELINCI
DOI:
https://doi.org/10.31970/abditani.v8i1.336Keywords:
ekonomi sirkular, ketahanan ekonomi, pupuk organik kelinci, masyarakat hutanAbstract
Masyarakat sekitar hutan di Desa Kemutug Lor, Kabupaten Banyumas menghadapi berbagai isu kerentanan ekonomi karena keterbatasan kapasitas mereka dalam mengelola dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada. Salah satu potensi ekonomi potensial yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat sekitar hutan di Desa Kemutug Lor adalah pengembangan budidaya kelinci. Sebagai bagian dari aktivitas tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan pada upaya peningkatan keterampilan dan kapasitas masyarakat dalam mengelola kotoran ternak kelinci menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah partisipatif. Mulai dari tahap perencanaan kegiatan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, masyarakat sudah terlibat secara aktif. Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan baku feses dan urine kelinci berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil perbandingan nilai pre-test dan post-test terdapat peningkatan nilai yang cukup signifikan, sehingga dapat diartikan bahwa masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat menangkap dan memahami materi yang diberikan. Dalam jangka panjang, kegiatan pengolahan kotoran kelinci menjadi pupuk organik diharapkan dapat memberikan dampak positif secara sosial, ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar hutan di Desa Kemutug Lor, khususnya ditinjau dari potensi diversifikasi penghasilan, pengurangan biaya produksi pertanian, dan peningkatan kesuburan serta produktivitas tanah.
References
Aderemi, F. T., Adewoye, A. A., Aderemi, A. M., Shaib-Rahim, H. O., & Roberts, A. E. (2020). Comparative Effects Of Rabbits Dung, Npk 15:15:15 And Cow Dung On The Growth And Yield Of Pepper. International Journal of Innovative Research and Advanced Studies (IJIRAS), 7(8).
Akbar, M., Rokana, E., Lokapirnasari, W. P., Safitri, E., & Winahyu, N. (2023). Manajemen Usaha Ternak Kelinci (2023rd ed., Vol. 1). PT Nasya Expanding Management.
Ananda, A. H., & Cholis, N. (2024). Efektivitas Pemberian Pupuk Organik dari Feses Kelinci Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L) [Thesis, Universitas Brawijaya]. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213704
Anggrayni, Y., Bandem, P. D., & Sirojul, A. M. (2013). Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kailan Pada Tanah Alluvial. Jurnal Sains Pertanian Equator, 2(1). http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v2i1.1204
Bappenas. (2022). The Future is Circular Langkah Nyata Inisiatif Ekonomi Sirkular di Indonesia. Kemeterian PPN/Bappenas.
Budiyoko, Aptika, R., Malinda, Verrysaputro, E. A., Afrianto, W. F., & Fitriana. (2023). Don’t stop me now: Ageing farmers and its impact on rice farming productivity. International Conference on Economy, Management, and Business (IC-EMBus), 1, 496–502.
Budiyoko, B., Zulkifli, L., Rachmah, M. A., Utami, D. R., Saputro, W. A., & Prasetyo, K. (2023). Introduksi Model Agrosilvopastura Kepada Masyarakat Sekitar Hutan Di Desa Kemutug Lor, Kabupaten Banyumas. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Inovatif, 2(2).
Budiyoko, Zukkifli, L., Sunendar, Rachmah, M. A., Dharmawan, B., Utami, D. R., Saputro, W. A., Prasetyo, K., & Musthafa, M. B. (2024). Implementasi Konsep Ekonomi Sirkular Di Masyarakat Sekitar Hutan Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Baku Kotoran Ternak. Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri, 3(1), 102–109. https://doi.org/10.58192/sejahtera.v3i1.1668
Castro Filho, C., Lourenço, A., De F. Guimarães, M., & Fonseca, I. C. B. (2002). Aggregate stability under different soil management systems in a red latosol in the state of Parana, Brazil. Soil and Tillage Research, 65(1), 45–51. https://doi.org/10.1016/S0167-1987(01)00275-6
BPS Kabupaten Banyumas. (2023). Baturraden in Numbers 2023. Central Bureau Of Statistics Of Banyumas.
Chilom, G., Bruns, A. S., & Rice, J. A. (2009). Aggregation of humic acid in solution: Contributions of different fractions. Organic Geochemistry, 40(4), 455–460. https://doi.org/10.1016/j.orggeochem.2009.01.010
Havlin, J. (2009). Soil fertility and fertilizers: An introduction to nutrient management (7th ed., Indian ed). PHI Learning.
Hidayati, N., Endang Arisoesilaningsih, Didik Suprayogo, & Kurniatun Hairiah. (2016). Improvement of Physical and Biological Quality of Soil in a SUgarcane Plantation through the management of organic matter input. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.1179.1125
International NGO Forum on Indonesian Developmen/INFID. (2022). Perubahan Iklim Memaksa yang Rentan Semakin Rentan [Website]. https://infid.org/perubahan-iklim-memaksa-yang-rentan-semakin-rentan/
Mayrowani, H., & Ashari. (2016). Pengembangan agroforestry untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani sekitar hutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1865
Nurhidayati, & Basit, A. (2020). Pemanfaatan Limbah Ternak Kelinci untuk Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Cair. Indonesian Journal of Community Engagement, 6(4), 260–266. https://doi.org/DOI: http://doi.org/ 10.22146/jpkm.53322
Rahayu, P., Widyasworo, A., & Ari Kustanti, N. O. (2021). Analisis Reproduksi Kelinci Persilangan New Zealand White Di Kabupaten Blitar. AVES: Jurnal Ilmu Peternakan, 13(1), 11–22. https://doi.org/10.35457/aves.v13i1.1390
Ruminta, R., Wahyudin, A., & Hanifa, M. L. (2017). Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Organik Kelinci terhadap Hasil Sorgum (Sorghum bicolor [Linn.] Moench) di Lahan Tadah Hujan Jatinangor. Kultivasi, 16(2). https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.13832
Sembiring, M. Y., Setyobudi, L., & Sugito, Y. (2017). Pengaruh Dosis Pupuk Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tomat. Jurnal Produksi Tanaman, 5(1), 132–139. https://doi.org/DOI: 10.21176/protan.v5i1.361
Setyanto, N. W., Riawati, L., & Prasetyo Lukodono, R. (2014). Desain Eksperimen Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Berbahan Baku Kotoran Kelinci. Journal of Engineering and Management Industial System, 2(2). https://doi.org/10.21776/ub.jemis.2014.002.02.6
Sholikhah, U., Magfiroh, I. S., & Fanata, W. I. D. (2018). Pemanfaaatan Limbah Urine Kelinci Menjadi Pupuk Organik Cair (POC). AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 03(02).
Soleh, R., Hastuti, D., Wibowo, H., & Subekti, E. (2021). Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kelinci Pedaging di Nanang’s Rabbit Farm Desa Dangkel Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Ke-45 UNS Tahun 2021, 5(1), 786–796.
Sundari, S., & Abdulloh, R. (2019). Analisis Perbandingan Antara Pupuk Organik Urin Kelinci Dengan Pupuk Non-Organik (Npk Mutiara) Terhadap Pendapatan Dan Hasil Panen Wortel Di Desa Hanakau Kabupaten Lampung Barat. Industrika: Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 3(1). https://doi.org/10.37090/indstrk.v3i1.126
Wirajaya, A. A. M., Yuliartini, M. S., & Sudita, I. D. N. (2020). PKM Pemanfaatan Kotoran Kelinci Pada Kelompok Tani Ternak Di Kawasan Wisata Desa Pancasari-Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. WICAKSANA: Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan, 4(2).
Wolf, B., & Snyder, G. (2003). Sustainable Soils (0 ed.). CRC Press. https://doi.org/10.1201/9780367807443
Yurisinthae, E., Kurniadi, D., & Yusra, A. H. A. (2022). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Rentan Pasca Kondisi New Normal Pada Daerah Rawan Kebakaran Hutan dan Hutan Gambut di Desa Sungai Jaga A. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 4, 263–268. https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.510
Zakaria, W. A., Indah, L. S. M., Endaryanto, T., Marlina, L., & Ibnu, M. (2022). Rekayasa Model Kelembagaan Kemitraan Ubikayu Di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Membangun Desa Dan Pertanian (JIMDP), 7(5), 177–187.